Acara Nyangku di Alun-alun

Acara Nyangku di Alun-alun

Rabu, 11 Januari 2017

Debus Desa Bahara Panjalu

Lurah Toto, seorang penggerak
Debus Bahara.
Sumber @pesonagaluh 
Desa Bahara, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis merupakan Desa hasil pemekaran dari Desa Panjalu pada tahun 1983. Desa Bahara tersohor akan salah satu kesenian tradisionalnya yang bernama kesenian Debus. Debus merupakan seni tradisional peninggalan Kerajaan Panjalu yang diperkenalkan pertama kali oleh Eyang Sanghyang Panji Barani, beliau merupakan putra ke 3 dari Raja Sanghyang Cakradewa Kerajaan Cipanjalu. Pada zaman dahulu, Debus digunakan untuk beladiri dan menumpas musuh-musuh, namun seiring dengan berkembangnya zaman secara perlahan, Debus beralih menjadi suatu kesenian khas Desa Bahara yang sering dipertunjukkan setahun sekali bdalam rangkaian Upacara Adat Nyangku.

Debus dimainkan oleh 30 orang yang terdiri dari:
Nayaga      :           Kendang 2 (4) orang
Kempul 1 (2 orang)
Terompet 1 (1 orang)
Ibing          :           Palalayon (seni zaman dahulu/penca) (4 orang)
Ibing Panglima (khusus) (4 orang)
Buhun (1 orang)
Tepak Tilu (lagu kembang beureum)
Debus (lagu padungdung)

Kesenian Debus yang sering dipertunjukan oleh debus panjalu di antaranya:
  • Menusuk perut dengan golok tanpa terluka.
  • Mengiris bagian anggota tubuh.
  • Memakan api dan bara api.
  • Membakar tubuh dengan api dan mengguaka arang panas.
  • Membelahkan kayu dengan kepala.
  • Membelahkan bambu dengan kepala.
  • Memainkan bola api
Di bawah ini bebera foto atraksi debus yang berlangsung pada tgl 25 Desember 2016 yang merupakan rangkaian acara Upacara Nyangku:
Debus Bahara Panjalu
Persiapan atraksi api

Debus Bahara Panjalu
Seorang kakek sedang memukul-mukul kepalanya sendiri dengan kayu membara

Debus Bahara Panjalu
Makan kayu yang sedang menyala

Debus Bahara Panjalu
Dipukul dengan kayu membara 


Debus Bahara Panjalu
Memukul kepala dengan bambu bulat